Laporan Kasus: Tracheo-Oesophageal Fistula pada Pasien HIV

Wayan Evie Frida Yustin, Ni Wayan Candrawati, I Gede Ketut Sajinadiyasa

Abstract


Pendahuluan: Fistula tracheoesophageal (TEF) merupakan kasus yang jarang terjadi, tetapi banyak penyebab termasuk imunosupresi akibat infeksi HIV. Human immunodeficiency virus (HIV) dapat menyebabkan peningkatan insidennya. Pemahaman mengenai kondisi HIV ini memungkinkan kita untuk dapat menegakkan diagnosis yang cepat dan akurat, sehingga dapat memberikan pengobatan yang tepat. Laporan kasus: Laki-laki berusia 30 tahun dengan HIV diantar ke RS dengan rasa sakit saat menelan, batuk terus-menerus dengan dahak kuning kecoklatan, dan tersedak saat menelan. Foto toraks menunjukkan atelektasis paru kiri dan bronkiektasis. Endoskopi menunjukkan 2 fistula pada dinding anterior 20 cm dari gigi seri. Bronkoskopi mengkonfirmasi fistula pada trakea posterior pada cincin ke-4 dengan semburan nanah. Jaringan ikat fibrosa dengan sel inflamasi kronis ditemukan pada biopsi trakea. ART, penutupan fistula, dan gastrostomi dilakukan, ditutup 1 tahun kemudian. Setelah itu dilakukan torakotomi pro pneumektomi. Nyeri saat menelan, batuk terus-menerus, dan dahak berwarna kuning kecoklatan merupakan manifestasi dari TEF. Diagnosis dipastikan melalui bronkoskopi yang menunjukkan fistula pada trakea posterior setinggi ring 4 disertai pecahnya sputum. Penatalaksanaan TEF meliputi terapi konservatif atau persiapan pra operasi (TPN, ART, NGT, dan / atau PEG) serta pembedahan. Pembedahan dilakukan untuk menutup fistula dan gastronomi akibat infeksi sebagai etiologinya. Kesimpulan: TEF merupakan komplikasi yang jarang terjadi pada pasien HIV, prognosisnya tidak baik.


Keywords


Disfagia, fistula, HIV, trakeoesofagus

Full Text:

PDF

References


Mosquera-Klinger G Holguin-Cardona A. Endoscopic closure of tracheoesophageal fistula for tuberculosis with an over-the-scope-clip. Rev Esp Enfermadades Dig. 2018;110(9):594–7.

Alexander G. HIV post-tuberculous broncho-oesophageal fistulas: A surgical solution. South African J Surg. 2017;55(2):36–7.

Cabañero A, Dronda F, Saldaña D, et al. Management of a tracheoesophageal fistula in a patient with AIDS. Asian Cardiovasc Thorac Ann. 2017;25(3):226–8.

Kasper; Denis L; et al. Harrison’s Principles of Internal Medicine 19th Edition. New York: McGraw-Hill Education; 2018.

Andoulo FA, Medjo UO, Hadja H, et al. Tracheo-oesophageal fistula in highly active antiretroviral therapy patient with AIDS. Crit Care. 2013;3(2):18–21.

Diddee R, Shaw IH. Acquired tracheo-oesophageal fistula in adults. Continuing Education in Anaesthesia. Crit Care Pain. 2006;6(3):105–8.

Bartolome S, Klotz S, Bartholomew W. Clinical microbiological case: esophago-airway fistula in an AIDS patient. Clin Microbiol Infect. 2002;8(3):189–90.

Felmly LM, DeNino WF, Denlinger C, et al. Recurrent esophagopericardial fistula in a patient with human immunodeficiency virus. J Thorac Cardiovasc Surg. 2014;147(4):48–9.

Rusconi S, Meroni L, Galli M. Tracheoesophageal fistula in an HIV-1-positive man due to dual infection of Candida albicans and cytomegalovirus. Chest. 1994;106(1):284–5.

Baijal R, Ramegowda PKH, Jain M, et al. Clinical profile and management of tuberculous bronchoesophageal fistula. J Dig Endosc. 2013;4(4):103–6.




DOI: https://doi.org/10.33854/heme.v4i3.999

DOI (PDF): https://doi.org/10.33854/heme.v4i3.999.g436

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License   Health and Medical Journal This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.