Pengaruh Pemberian Salep Fraksi Etil Asetat Daun Meniran (Phyllanthus Ninuri L.) Selama 5 Hari Terhadap Penyembuhan Luka Eksisi pada Tikus Putih Jantan

Sanubari Rela Tobat, Fatma Sri Wahyuni, Satya Wydya Yenny, Etriyel Etriyel, Ria Afrianti, Durrotul Nisa Rani

Abstract


Pendahuluan: Proses penyembuhan luka yang tidak tepat dapat menyebabkan luka menjadi kronis dan meningkatkan resiko infeksi sehingga memperburuk keadaan pasien. Terapi herbal merupakan bagian dari terapi tradisional, selain mudah didapat dan harga terjangkau, terapi herbal memiliki kemampuan menyembuhkan karena bekerja dalam lingkup sel dan molekuler. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian salep fraksi etil asetat daun meniran terhadap penyembuhan luka eksisi tikus putih jantan. Metode: Pada penelitian ini hewan coba dikelompokkan menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok kontrol, 2 kelompok uji dan 1 kelompok pembanding. Kelompok kontrol diberikan basis salep selama 5 hari. Kelompok uji diberikan salep daun meniran fraksi etil asetat konsentrasi 5% dan 10%, dan kelompok pembanding diberikan salep yang beredar yaitu Salep T®. Setiap kelompok diberikan persiapan selama 5 hari. Parameter yang diamati adalah persentase penyembuhan luka dan waktu epitelisasi. Kemudian dilanjutkan uji histopatologi untuk melihat serat kolagen, fibroblas dan re-epitelisasi. Hasil: Hasil uji ANOVA menunjukkan salep daun meniran fraksi etil asetat konsentrasi 10% menunjukkan persentase penyembuhan luka terbaik dengan persentase 33,78% dan waktu epitelisasi terjadi pada hari ke 7. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan salep etil asetat fraksi daun meniran 10% hampir mempunyai efek yang sama dengan salep pembanding terhadap proses penyembuhan luka yang ditandai dengan serabut kolagen tampak berdifusi sedang dan tampak menyatu, fibroblas terdiri dari >50 sel dan untuk re-epitelisasi lapisan epidermis mempunyai sudah terbentuk, namun masih ada penebalan. Kesimpulan: Pemberian salep fraksi etil asetat daun meniran (Phyllanthus ninuri L) konsentrasi 5% dapat mempercepat proses penyembuhan luka eksisi tikus putih jantan.


Keywords


Meniran, Fraksi Etil Asetat, Luka Eksisi, Histopatologi

Full Text:

PDF

References


. Dorsett-Martin WA dan Wysocki AB. Sourcebook of Models for Biomedical Research, PM Conn Ed. Humana Press Inc: 631-637; 2008.

. Gopalakrishnan A, Ram M, Kumawat S. Quercetin Accelerated CutaneousWound Healing in Rats by Increasing Levels of VEGF and TGF-β1, Indian Journal of Experimental Biology; 54: 187-195; 2015.

. Samanta R, Pattnaik AK, Pradhan KK, Mehta BK, Pattanayak SP, Banerjee S. Wound Healing Activity Of Silibinin In Mice, Pharmacognosy.Res; 8(4): 298-302; 2016.

. Pereira RF & Bartolo PJ. Traditional therapies for skin wound healing, Advances in wound care; 5(5): 208-229; 2016.

. Velnar T, Bailey T, Smrkoli V. The Wound Healing Process: an Overview of the Cellular and Molecular Mechanisms, The Journal Of International Medical Research; 37(5): 1528 – 1542; 2009.

. Pereira RF, Bártolo PJ. Traditional Therapies for Skin Wound Healing. Adv Wound Care (New Rochelle). 2016 May 1;5(5):208-229. doi: 10.1089/wound.2013.0506. PMID: 27134765; PMCID: PMC4827280.

. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. Jakarta, 2007.

. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. Jakarta, 2013.

. Suryo Joko. Herbal Untuk Kanker Pada Wanita. Agromedia: Jakarta, 2009.

. Maryani, Siswati, Yanthy S, Liana T, Elizabeth LW, Elly H, Ninis S. Ilmu Resep Kelas X. Jakarta: Pilar Media, 2013

. Amaliya S, Bambang S, Yulian WU. Efek Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) Dalam Mempercepat Penyembuhan Luka Terkontaminasi Pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Galur Wistar. Jurnal Ilmu Keperawatan;1(1):19-25; 2013.

. Ahmed KA, Abdulla MA, Mahmoud FM. Wound healing potential of Phyllanthus niruri leaf extract in experimental rats. Mid-East J Sci Res;11(11):16-18; 2012.

. Shanbhag T, Amuthan A, Shenoy S, Sudhakar. Effect of Phyllanthus niruri Linn. on burn wound in rats. Asian Pac J Trop Med. ;3(2):105-108; 2010.

. Bagalkotkar G, Sagineedu SR, Saad MS, Stanslas J Phytochemical From Phyllanthus niruri Linn. And Their Pharmacological Properties. Journal of Pharmacy and Pharmacology: 1560-1562; 2007.

. Novitamara CK. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Meniran (Phyllantus niruri Linn.) Terhadap Penyembuhan Luka Eksisi Pada Tikus Putih Jantan, Skripsi, STIFI, Padang, 2019

. Gusriyani S. Pengaruh Pemberian fraksi Etil Asetat Daun Meniran (Phyllantus niruri Linn.) Terhadap Penyembuhan Luka Eksisi Pada Tikus Putih Jantan, Skripsi, STIFI, Padang,

. Aspan R, Sherley, Napitupulu, R, Wicaksono LS, Efizal, ML, Herawati LT, Novianti A, Wahyu S, Tumino. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Citeureup, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta, 2008,

. Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia (Edisi IV). Jakarta: Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Badan Pengawasan Obat dan Makanan.

. Cahaya, Herson H, Pramono, Dwi AR. Uji Farmakologis Ekstrak Kental Daun Meniran (Phyllanthus niruri Linn) Untuk Membantu Penyembuhan Luka Sayat Pada Tikus Putih Jantan. Jurnal Farmamedika; 2(1):25-31; 2017.

. Bancroft JD. Theory And Practice Of Hystological Techniques. Churcill living Stone.New York, 2001.

. Burkitt HG, Heath JW dan Young B. Histologi Fungsional. Edisi 3. Penerjemah: Tambayong: Fungsional Histology. Jakarta: Buku Kedokteran ECG, 1995.

. Karimi MP, Parsaei SY, Asadi S, Ezzati RK, Boroujeni AZ, Rafieian-Kopaei M. Effects of Camellia sinensis Ethanolic Extract on Histometric and Histopathological Healing Process Of Burn Wound In Rat. Middle-East Journal Of Scientific Research;13: 14-19; 2013.

. Roodbari NA, Sotoudeh A, Jahanshahi MA, Takhtfooladi. Healing Effect Of Adiantumcapillus Veneris On Surgical Wound In Rat. Research Opinions In Animal & Veterinary Sciences.12: 591-595; 2012.

. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Peraturan Teknis Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan dalam Produk Pangan. Jakarta: Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, 2004.

. Depkes RI. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi I. Jakarta: Depkes RI; 2008.

. Rivai H, Refilia S, Agusri B. Karakterisasi Ekstrak Herba Meniran (Phyllantus niruni Linn) Dengan Analisa Flouresensi. Jurnal Farmasi Higea 5 (2): Hal 15 – 23; 2013.

. Nyapka MY, Pulung MA, Amrah AG, Munawar A, Hong Gb, Hakim N. Kesuburan Tanah. Universitas lampung. Bandar lampung. Hal:258; 1988.




DOI: https://doi.org/10.33854/heme.v6i1.1481

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License   Health and Medical Journal This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.