PERBEDAAN RERATA KEASAMAN MULUT BERBAGAI KELOMPOK KARIES GIGI PADA PASIEN DI RSGM BAITURRAHMAH PADANG

Defi Firdaus, Utmi Arma, Dhona Afriza

Abstract


Riset kesehatan dasar tahun 2007 menyebutkan 72,1% penduduk Indonesia terkena karies gigi. Karies gigi adalah suatu proses patologis jaringan keras gigi (email dan dentin) yang terjadi karena adanya interaksi berbagai faktor (multi-faktor) dalam rongga mulut. Karies gigi dimulai dengan terjadinya demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti dengan terjadinya kerusakan bahan organik gigi. Jaringan keras gigi yang termineralisasi akibat adanya asam hasil fermentasi karbohidrat oleh mikroorganisme, akan menjadi larut dan rusak. Keasaman mulut merupakan hasil metabolisme mikroorganisme pada sukrosa dapat mengakibatkan proses demineralisasi permukaan gigi. Derajat keasaman (pH) lebih rendah dan mencapai derajat keasaman 5,5. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang hubungan keasaman mulut terhadap karies gigi pada usia 16-25 tahun di RSGM Baiturrahmah. Penelitian ini bersifat survei analitik. Pengambilan sampel secara simple random sampling dengan jumlah sampel 35 orang. Dari hasil penelitian diperoleh pH rata-rata kelompok karies gigi yaitu pH rata-rata kelompok karies gigi ringan 7,13 ± 0,97, pH rata-rata kelompok karies gigi sedang 5,75 ± 0,46 dan pH rata-rata kelompok karies gigi berat 4,25 ± 0,50. Setelah diuji dengan ANOVA terdapat perbedaan yang signifikan diantara ketiga kelompok (ρ = 0,000). Setelah dianalisa dengan uji statistik perbandingan pH saliva pada ketiga kelompok karies gigi terdapat hubungan yang signifikan (ρ < 0,05). Kelompok karies gigi ringan dengan karies gigi sedang (ρ = 0,001), kelompok karies gigi ringan dengan karies gigi berat (ρ = 0,000) dan kelompok karies gigi sedang dengan karies gigi berat (ρ = 0,020). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pH saliva dengan karies gigi.

Keywords


Karies Gigi; Demineralisasi; Mikroorganisme; Metabolisme; pH

Full Text:

PDF

References


Hausen, Tenuvou dan Mazengo. 1996. Commuty Dentistry And Oral Epidemiology.Munksgaard.Hal 1,7.

Tarigan, R. 1995. Karies Gigi. Editor. Drg. Lilian Yuwono. Hipokrates. Hal 1,17-25 – 34, 40 – 47, 53.

Panjaitan, M. 1993. Buku Kumpulan Makalah Ilmiah. Medan. Hal: 21-23.

Lawler, W. 2002. Buku Pintar Patologi Untuk Kedokteran Gigi. Alih Bahasa: Agus Djaya. Editor. Wiliam Yuwono. Jakarta : EGC. Hal: 80.

Koerniati, I. 2006, Perkembangan Perawatan Gigi Masa Depan. Lustrum Unand ke X. Padang. Hal: 120-122.

Sundoro, E.H. 2005. Serba-Serbi Ilmu Konservasi Gigi. Jakarta. UI-Press. Hal 59, 63-64.

Roeslan, B.O. 2002. Imunologi Oral: Kelainan di Dalam Rongga Mulut. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Hal: 139-140.

Kidd, E.A.M. 2000. Manual Konservasi Restorative Menurut Pickard. Ed.6. Alih Bahasa: Narlan Sumawinta. Widya Medika, Jakarta. Hal: 4,5, 29, 45, 52.

Langlais, R.P. 2000. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut Yang Lazim. Alih Bahasa: Budi Sosetyo. Editor Lilian Yuwono. Jakarta: Hipokrates. Hal: 18.

Suwelo, I. S. 1992. Karies Gigi Pada Anak Dengan Berbagai Faktor Etiologi. Ed. Ke-1. Jakarta. Hal8, 23 – 28.

Fort, P. 1992. Restorasi Gigi. Ed. Ke-2. Alih Bahasa : Sumawinata, N. EGC. Jakarta. Hal 1 – 6.

Kidd, E.A.M, Bechal, S.J. 1992. Dasar – Dasar Karies: Penyakit dan Penanggulangannya. Penerjemah Narlan Sumawita dan Safrida Haruk. EGC. Jakarta. Hal 1 – 4.

Pinkham, J.R. 2005. Pediatric Dentistry: Infancy Through Adolescence. Fourth Edition. Elsevier Saunders. St. Louis, Missouri. Hal 202 – 203.

Mount, G.J. Hume, W.R. 2005. Preservation and Restoration of Tooth Structure. Knowledge Books and Software. Australia. Hal 113 – 116.

Summitt, Jamws, dkk. 2006. Fundamentals of Operative Dentistry A Contemporary Approach. Editor Lindsay Harmon. China. Hal: 89.

Sage Publication. Calsium Sodium Phosphosilicate (NovaMin): Remineralization Potential. htpp://adr.sagepub.com/content/21/1/35. 9 Januari 2011.

Sage Publication. Remineralization, the Natural Caries Repair Process-The Need for New Approaches. http://adr.sagepub.com/content/21/1/4. 9Januari 2011.

Godoy, F. G, Hicks, M.J. Mainting the integrity of the enamel surface: The role of dental biofilm, saliva and remineralization preventive agents in enamel demineralization. Htpp://jada.ada.org/cgi/content/full/139/suppl_2/25s.9 Januari 2011.

Supartinah, AI. 2001. Pencegahan Terbentuknya Karies Baru Berdasarkan Ekspresi Faktor Resiko Dari Cariogram Pada Anak. Yogyakarta. Hal 393 – 397.

Prasetyanti, R.E. 2008. Efek Topical Fluoride Terhadap Resiko Karies Ditinjau dari pH Plak dan pH Saliva Pada Pasien Yang Menggunakan Alat Orthodonti Cekat. Jakarta. Hal: 4, 7,12-14.




DOI: https://doi.org/10.33854/JBDjbd.50

DOI (PDF): https://doi.org/10.33854/jbd.v1i1.50.g37

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah