PREVALENSI STOMATITIS AFTOSA REKUREN DI PANTI ASUHAN KOTA PADANG

Hanisah Fitri, Dhona Afriza

Abstract


Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) atau lebih dikenal sariwan adalah radang kronik pada mukosa mulut, berupa ulkus yang terasa nyeri dan selalu kambuh, terutama pada jaringan lunak rongga mulut mulut tidak berkeratin. Berdasarkan gambaran klinisnya SAR dibagi dalam tiga klasifikasi yaitu SAR minor, mayor, dan herpetiform. Dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan terbukti bahwa ada beberapa faktor yang berperan pada timbulnya SAR. Faktor-faktor tersebut adalah herediter, trauma emosional, stress, virus, bakteri, alergi, defisiensi nutrisi dan gangguan hormonal. Penyebab SAR pada umumnya adalah gabungan beberapa factor – factor tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi SAR di Panti Asuhan Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster sampling pada tujuh Panti Asuhan di tujuh kecamatan Kota Padang. Dengan jumlah sampel 144 orang yang diambil secara acak dari populasi tiap-tiap Panti Asuhan. Hasil penelitian ini menunjukkan besarnya prevalensi SAR adalah sebesar 10.41%. Sampai saat ini belum ditemukan terapi atau pengobatan yang efektif untuk SAR karena banyaknya faktor yang berpengaruh. Perawatan SAR umumnya non spesifik dan dilakukan untuk tujuan menghilangkan rasa sakit, mengurangi besar dan lamanya ulcer dan mencegah pembentukan ulcer baru.

Keywords


SAR; Prevalensi; Panti Asuhan

Full Text:

PDF

References


Hadi, SSS.1994. Aspek imunologi Stomatitis Aftosa Rekuren. Kumpulan makalah ilmiah. Jakarta:Okt24-27. Hlm:651-653

Rusmawati, dan Subita, GP. 2003. Amlexanox 5% sebagai modalitas terapi Stomatitis Aftosa Rekuren terkini. Jurnal kedokteran gigi Indonesia. Jakarta.10:401-403

Tjahyani, S. 1994. Tingkat ansietas pada sejumlah pasien stomatitis aftosa rekuren di UPF Gigi Mulut-RSCM. Kumpulan makalah ilmiah. Jakarta:Okt24-27.Hlm:665

Ernawati, DS, Soemarijah, S, Dachlan,YP. 2006. Analisis molekuler ekspresi anomali protein mukosa mulut pada Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS). Indonesian Journal Of Dentistry. Hlm:215-216

Jurge, S, Kuffer, R, Scully, C, Porter, SR. 2006. Recurrent aphthous stomatitis. Oral disease. Hlm:1

Parmadiati, AE, Kartabrata, MD, Vitria,Y. 2001. Peranan infeksi virus terhadap timbulnya stomatitis aftosa rekuren. Majalah kedokteran gigi Indonesia dental journal. 34:586-589

Lubis, S. 2005. Stomatitis Aftosa Rekuren dan Liken Planus:kasus yg berhubungan dengan stres. Dentika dental journal.Medan:Des, Vol.10. No.2. Hlm.102-106

Neville, BW, Damm, DD, Allen, CM, Bouquot, J, E. Oral & Maxillofacial Pathology. 2th ed. Philadelphia, 2002: 285-289

Greenberg, MS, Glick, M., Ship, JA., 2008. Burket’s. Oral Medicine. 11th ed. Philadelphia : BC Decker Inc Hamilton, 2008 :57-58

Babaee, N, Mansourian, A, Heravi, FM, Moghadamnia, A, Beitollahi, JM. 2010. The efficacy of a paste containing Myrtus communis (Myrtle) in the management of recurrent aphthous stomatitis: a randomized controlled trial. Original Article. Hlm:65-66

Kozlak, ST, Walsh, SJ, Lalla, RV. 2010. Reduced dietary intake of vitamin B12 and folate in patients with recurrent aphthous stomatitis. Jurnal of oral pathology&Medicine. Hlm:420

Pradono,SA, dan Setyawati,T. 1994. Faktorfaktor yang berperan pada timbulnya Stomatitis Aftosa Rekuren. Kumpulan makalah ilmiah. Jakarta.Okt24-27. Hlm: 673-676

Scully, C, Path, FRC,Sci, FM, Gorsky, M, Nur, FL. 2003. The diagnosis and management of recurrent aphthous stomatitis. Dentistry & medicine. Jada:Feb, Vol.134. Hlm:200-204

Ship, JA, Chavez, EM, Doerr, PA, Henson, BS, Sarmadi, M. 2000. Recurent aphthous stomatitis. Oral medicine clinical practice guidelines. Hlm: 95-96

Shulman, JD. 2004. An exploration of point, annual, and lifetime prevalence in characterizing recurrent aphthous stomatitis in USA children and youths. J Oral Pathol Med. Hlm:558-559

Sarsito, AS. 1994. Penatalaksanaan penderita Stomatitis Aftosa Rekuren secara rasional. Kumpulan makalah ilmiah. Jakarta.Okt24-27. Hlm:657-659

Langlais, RP, Miller, CS. 2000. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut Yang lazim. Alih bahasa, Budi Susetyo; editor, Lilian Juwono. Jakarta:Hipokrates. Hlm:94 18. Cawson, RA, Odell, EW, Porter. 2002. Oral Pathology And Oral Medicine, 9th ed. Hlm:196

Sasanti, H. 1994. Gambaran klinis dan diagnosis banding Stomatitis Aftosa Rekuren. Kumpulan makalah ilmiah. Jakarta:Okt24-27. Hlm:678-681

Wray, D, Lowe, GDO, Dagg, JH, Felix, DH, Scully, C. Textbook of general and oral medicine.Philadelphia, 1999: 226-227




DOI: https://doi.org/10.33854/JBDjbd.48

DOI (PDF): https://doi.org/10.33854/jbd.v1i1.48.g35

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah