PERHITUNGAN UNIT COST PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI PUSKESMAS KURAITAJI DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING PADA ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Febrian Febrian

Abstract


Pendahuluan: Menghitung unit cost pelayanan kesehatan gigi menjadi hal yang sangat penting karena hasilnya terkait dalam menentukan besaran kapitasi. Puskesmas merupakan salah satu fasilitas kesehatan tigkat pertama (FKTP) yang memberikan pelayanan kesehatan gigi, namun besaran kapitasi pelayanan kesehatan gigi untuk puskesmas tidak disebutkan secara tegas oleh Permenkes no 59 tahun 2014. Untuk itu perlu dilakukan perhitungan unit cost di Puskesmas. Metode: Penelitian dilakukan dengan metode activity-based costing. Pemilihan lokasi pada penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling dari 7 puskesmas yang ada di kota Pariaman, sehingga didapatkan lokasi yaitu Puskesmas Kuraitaji. Hasil: Hasil penelitian dengan menggunakan metode activity-based costing menunjukkan bahwa unit cost pelayanan gigi di Puskesmas Kuraitaji untuk konsultasi gigi adalah sebesar Rp. 82.087, pencabutan gigi permanen sebesar Rp. 169.121, pencabutan gigi sulung sebesar Rp. 131.308, penambalan GIC sebesar Rp. 192.809, penambalan komposit sebesar Rp. 200.855 dan premedikasi sebesar Rp. 104.277. Rata-rata unit cost pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Kuraitaji tahun 2018 didapatkan sebesar Rp. 146.735. Simpulan: Unit cost terbesar adalah tindakan penambalan komposit dan dapat diketahui bahwa biaya terbesar dalam pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Kuraitaji berasal dari biaya pegawai.

Keywords


Activity Based Costing; Puskesmas; Unit Cost

References


Kemenkes RI 2014. Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan.

Budisuroso, Priyono. 2019. Diakses dari https://www.kompasiana.com/ipiet_priyono/5c70f009677ffb6ab26e86b4 /menggugat-tarip-kapitasi-fasilitas-kesehatan-tingkat-pertama diakses pada November 2019

Sulastomo. 2005. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Penyelenggara Jaminan Kesehatan, Jakarta, Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Dewanto, Iwan. 2014. Panduan Pelaksanaan Pelayanan Kedokteran Gigi dalam Sistem Jaminan Kesehatan Nasional, Jakarta, PDGI.

Mulyono, Imam. 2017. Model Perhitungan Unit Cost Layanan Kesehatan dengan Metode Biaya Konvensional dan ABC (Studi Kasus di Puskesmas "X" Kabupaten Lumajang. Jurnal Analisa Kuntansi dan Perpajakan Vol. 1 No. 1 hal.85-96. Politeknik Negeri Malang

Detik.com. 2019. Diakses dari https://news.detik.com/berita/4405033/dibayar-rendah-35-ribu-dokter-gigi-ancam-mundur-dari-bpjs-kesehatan pada tanggal 10 Februari 2019

Firdaus A, W. 2012. Akuntansi Biaya Edisi 2, Salemba Empat.

R, Pinzon. 2009. Clinical Pathway Dalam Pelayanan Stroke Akut : Apakah Pathway Memperbaiki Pelayanan?. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Vol. 12 No.1 Halaman 20-23.

Bastian, I. 2015. Akuntansi Kesehatan (Pengelolaan Organisasi Kesehatan). Edisi Keduaq, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.

Febrian, S. L., Hardisman. 2019. Comparative Study of Unit Cost-analysis among Urban and Rural Dental Primary Health Service in Padang City, Indonesia. Journal of Clinical and Diagnostic Research`, 13(3)

Gabriela, 2012.Penerapan Activity Based Costing Pada Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah di Makassar. Makasar: Universitas Hasanuddin.

Wahyuni, N.T., Junaid. 2017. Analisis Unit Cost Pelayanan Rawat Inap Postpartum di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika dengan Menggunakan Metode Activity Based Costing (ABC) System. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2, 1-12

The 2014. Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan.




DOI: https://doi.org/10.33854/jbd.v1i1.276

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.33854/jbd.v1i1.276.g246

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.