HUBUNGAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN ANGULAR CHEILITIS PADA ANAK SDN 13 TUAPEJAT DAN SDN 22 TUAPEJAT KECAMATAN SIPORA UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Khairul Arham, Utmi Arma, Maulida Hayati

Abstract


Pendahuluan: Angular cheilitis merupakan salah satu jenis penyakit mulut yang menyerang jaringan lunak rongga mulut yang ditandai dengan peradangan pada sudut bibir dapat menyerang pada anak-anak maupun dewasa. Angular cheilitis pada anak-anak biasanya dipengaruhi oleh nutrisi. Perkembangan ekonomi Kabupaten Kepuluan Mentawai masih jauh di bawah angka rata-rata nasional. Status ekonomi mempengaruhi tingkat kesehatan gigi dan mulut. Status ekonomi ditentukan oleh beberapa jenis pekerjaan orang tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendapatan orang tua dengan angular cheilitis pada anak SDN 13 Tuapejat dan SDN 22 Tuapejat Kecamatan Sipora Utara Kabupaten kepulauan Mentawai. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasi dengan pendekatan cross sectional, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling. Pengolahan data dilakukan dengan uji Fischer Exact. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan di SDN 13 Tuapejat Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai didapat bahwa angular cheilitis sebesar 1,9% dan terjadi secara bilateral dan SDN 22 Tuapejat tidak terdapat angular cheilitis. Berdasarkan distribusi golongan pendapatan orang tua didapatkan hasil 2 orang terkena angular cheilitis pada pendapatan orang tua rendah, pada pendapatan pekerjaan orang tua sedang terkena angular cheilitis 2 orang, sedangkan pada pendapatan orang tua tinggi tidak ada terkena angular cheilitis. Hasil uji statistik orang tua terhadap angular cheilitis (p = 1,00 > 0,05). Simpulan: Tidak terdapat hubungan pendapatan orang tua dengan angular cheilitis yang pada anak SDN 13 Tuapejat dan SDN 22 Tuapejat Kecamatan Sipora Utara Kabupaten kepulauan Mentawai.Pendahuluan: Angular cheilitis merupakan salah satu jenis penyakit mulut yang menyerang jaringan lunak rongga mulut yang ditandai dengan peradangan pada sudut bibir dapat menyerang pada anak-anak maupun dewasa. Angular cheilitis pada anak-anak biasanya dipengaruhi oleh nutrisi. Perkembangan ekonomi Kabupaten Kepuluan Mentawai masih jauh di bawah angka rata-rata nasional. Status ekonomi mempengaruhi tingkat kesehatan gigi dan mulut. Status ekonomi ditentukan oleh beberapa jenis pekerjaan orang tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendapatan orang tua dengan angular cheilitis pada anak SDN 13 Tuapejat dan SDN 22 Tuapejat Kecamatan Sipora Utara Kabupaten kepulauan Mentawai. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasi dengan pendekatan cross sectional, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling. Pengolahan data dilakukan dengan uji Fischer Exact. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan di SDN 13 Tuapejat Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai didapat bahwa angular cheilitis sebesar 1,9% dan terjadi secara bilateral dan SDN 22 Tuapejat tidak terdapat angular cheilitis. Berdasarkan distribusi golongan pendapatan orang tua didapatkan hasil 2 orang terkena angular cheilitis pada pendapatan orang tua rendah, pada pendapatan pekerjaan orang tua sedang terkena angular cheilitis 2 orang, sedangkan pada pendapatan orang tua tinggi tidak ada terkena angular cheilitis. Hasil uji statistik orang tua terhadap angular cheilitis (p = 1,00 > 0,05). Simpulan: Tidak terdapat hubungan pendapatan orang tua dengan angular cheilitis yang pada anak SDN 13 Tuapejat dan SDN 22 Tuapejat Kecamatan Sipora Utara Kabupaten kepulauan Mentawai.


Keywords


Angular Cheilitis, Pendapatan Orang Tua, Anak SDN 13 Tuapejat Anak SDN 22 Tuapejat

References


Tulangow, JT., Ni, WM., Christy, M 2013. Gambaran status karies murid sekolah dasar Negeri 48 Manado berdasarkan status sosial ekonomi orang tua. Jurnal e-GiGi (eG). 1 (2). 85-93.

Putri, M.H., Herijulianti, E., Nurjannah, N. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran. 2010 ; 1.

Riskesdas. 2013. Laporan Hasil Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2013. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Fajriani, 2017.“Management of Angular Cheilitis in children”. Journal of Dentomaxillofacial Science (J Dentomaxillofac Sci). April 2017, Volume 2. Number 1: 1-3. Department of Pediatric Faculty of Dentistry,Hasanuddin University, Makassar, Indonesia.

Yusran, A., Nazaruddin, Z., Marlina, E 2011 ‘Efikasi terapi angular cheilitis di Bagian Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin berdasarkan prinsip kausatif’, pp. 1–3.

Ilery, C., Mintjelungan. N. C. 2013. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Angular cheilitis Pada Anak Dilokasi Pembuangan Akhir Sumompo di Manado’. Jurnal e-GiGi (eG). vol. , no. 1 : 32-37.

Handini, D. 2013. Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi Balita Diwilayah Kerja Puskesmas Kalijambe Manado, Skripsi. Hal:5.

Dinkes Sumatera Barat. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Tahun : Padang ; 2016.

Notoatmodjo, S. 2010. “Metode Penelitian Kesehatan”. Jakarta: Rineka Cipta

Sriwahyuni, H., Hernawati, S., Mashartini, A. 2017. ‘Insidensi dan Distribusi Penderita Angular Cheilitis pada Bulan Oktober-Desember Tahun 2015 di RSGM Universitas Jember December 2015 at Dental Hospital of Jember University’, 5(1), pp. 5.

Pertiwisari, A. 2013. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Angular cheilitis Pada Anak Usia 6- 11 Tahun Di Puskesmas Cendrawasih, Skripsi. Hal:31.




DOI: https://doi.org/10.33854/jbd.v6i2.257

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.33854/jbd.v6i2.257.g199

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.