Karakteristik Laser Retinopexy pada Pasiendengan Tear Retina di Divisi Vitreoretina RS Cipto Mangunkusomo Periode Januari – Desember 2018

Haves Ashan

Abstract


Latar belakang: Retinal detachment merupakan suatu kondisi serius yang mengancam penglihatan sehingga dapat menimbulkan komplikasi kebutaan. Satu – satunya tatalaksana untuk retinal detachment  tersebut adalah tindakan bedah, dimana tidak seluruh tindakan bedah pada kasus retinal detachment memiliki tingkat keberhasilan yang baik. Oleh karena itu, sangat penting untuk dapat menemukan tear pada retina, sebelum berkembang lebih lanjut menjadi detachment. Tujuan: mengetahui karakteristik Laser Retinopexy pada Pasiendengan Tear Retina di Divisi Vitreoretina RS Cipto Mangunkusomo Periode Januari – Desember 2018. Metode: Penelitian bersifat deskriptif retrospektif menggunakan data rekam medis. Tempat penelitian yaitu di Divisi Vitreoretina, Departemen Ilmu Kesehatan Mata FKUI-RSCM Kirana, Jakarta. Waktu dan sampel penelitian diambil dari rekam medis periode Januari sampai Desember 2018. Hasil: Karakteristik umum subjek penelitian, dari 14 subjek, sebanyak 9 orang (64,3%) berjenis kelamin pria dan 5 orang (35,7%) berjenis kelamin wanita. Mayoritas pasien memiliki rentang usia 41-50 tahun (42,8%) dan 31-40 tahun (28,6%), rentang usia 51-60 tahun (28,6%). Asal rujukan yaitu dari Jabodetabek sebesar 92,9% dan luar Jabodetabek sebesar 7,1%. Ditemukan lateralitas terbanyak didapatkan pada mata kiri yaitu 10 orang (71,4%) sedangkan mata kanan 4 orang (28,6 %). Visus awal saat datang mayoritas antara ≥ 6/18 yaitu sebanyak 11 orang (78,6 %), visus < 6/18 – 6/60  sebanyak 2 orang (14,3%), visus < 1/60 – LP sebanyak 1 orang (7,1%). Dua minggu pasca laser retinopexy didapatkan visus ≥ 6/18 yaitu sebanyak 11 orang (78,6 %), visus < 6/18 – 6/60  sebanyak 2 orang (14,3%), visus < 1/60 – LP sebanyak 1 orang (7,1%). Satu pasien mengalami penurunan visus dari 0,5/60 menjadi 1/300. Lokasi tear retina mayoritas ditemukan di Superotemporal sebanyak 7 orang (50,0 %), kemudian Inferotemporal sebanyak 6 orang (42,9 %), dan Superonasal sebanyak 1 orang (7,1 %). Satu pasien mengalami komplikasi setelah 2 minggu tindakan laser retinopexy, dimana tear retina berkembang menjadi Rhegmatogen Retinal Detachment. Kesimpulan: Lokasi tear retina mayoritas ditemukan di Superotemporal sebanyak 7 orang (50,0 %), kemudian Inferotemporal sebanyak 6 orang (42,9 %), dan Superonasal sebanyak 1 orang (7,1 %).

 


Keywords


Retinal detachment, laser retinopexy, retinal tear

Full Text:

PDF

References


Baser G, Uyar M, Topaloglu AS, Un ES et al. Long-term Evaluation of Laser Retinopexy in Retinal Breaks: A Review and the Importance of Lifetime Follow-up. Nigerian Journal of Ophthalmology. Volume 22. Issue 1. 2014 : 30 – 33.

El Sanhouri AA, Foster RE, Petersen MR, Hutchins RK, Miller DM, Evans TM, et al. Retinal Tears After Vitreous Detachment and Vitreous Hemorrhage in Patients on Systemic Anticoagulants. Eye 2011 : 1016 – 1019.

Conart JB, Baron D, Berrod JP. Degenerative Lesions of The Peripheral Retina. Journal Fr Ophthalmology. 2014 : 73 – 80.

Folk JC, Ma C, Blodi CF, Han DP. Occlusion of Bridging or Avulsed Retinal Vessels by Repeated Photocoagulation. Ophthalmology. 1987: 1610 – 1613.

Van Overdam KA, Bettink-Remeijer MW, Klaver CC, Mulder PG, et al. Symptoms and findings predictive for the development of new retinal breaks. Arch Ophthalmology. 2005 : 479 – 484.

Khan AA, Gupta A, Bennett H. Risk stratifying retinal breaks. Canadian Journal Ophthalmology. 2013 : 546 – 568

Coffee RE, Westfall AC, Davis GH, Mieler WF, Holz ER. Symptomatic posterior vitreous detachment and the incidence of delayed retinal breaks: Case series and meta-analysis. American Journal Ophthalmology. 2007 : 409 – 413.

Blindbaek S, Grauslund J. Prophylactic treatment of retinal breaks-A systematic review. Acta Ophthalmologica. 2014 : 1 – 6.

Wilkinson CP. Interventions for asymptomatic retinal breaks and lattice degeneration for preventing retinal detachment. 2012 : 1 – 13.

Moisseiev E, Loewenstein A. Simulation of Laser Retinopexy around Retinal Breaks for Ophthalmologists in Training. New Technologies in Ophthalmology. Ophthalmologica. 2015 : 51 – 55.

Shunmugam M, Shah AN, Hysi PG, Williamson TH. The Pattern and Distribution of Retinal Breaks in Eyes With Rhegmatogenous Retinal Detachment. American Journal of Ophthalmology. Elsevier Inc. 2014 : 221 – 226.

Robertson DM, Norton EW. Long-Term Follow-Up of Treated Retinal Breaks. American Journal Of Ophthalmology. 1973 : 395 – 403.

Smiddy WE, Flynn HW Jr, Nicholson DH, Clarkson JG, et al. Results and complications in treated retinal breaks. American Journal of Ophthalmology. 1991 : 623 – 631.

Pollak A, Oliver M. Argon laser photocoagulation of symptomatic flap tears and retinal breaks of fellow eyes. British Journal of Ophthalmology 1981 : 469 – 472.

Yoshida I, Shiba T, Hori Y, Maeno T. . Relationships between retinal break locations and the shapes of the detachments. Clinical Ophthalmology. 2018 : 2213 – 2222.

Straatsma BR. Peripheral Retinal Tears : Classification, Prevalence and Principles of Management. Australian Journal of Ophthalmology. 1980 : 275 – 279.




DOI: https://doi.org/10.33854/heme.v1i2.237

DOI (PDF): https://doi.org/10.33854/heme.v1i2.237.g187

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License   Health and Medical Journal This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.