INDUKSI RE-EPITELISASI PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA GINGIVA OLEH APLIKASI TOPIKAL EKSTRAK DAUN SAGE (Salvia officinalis L.) KONSENTRASI 50% (Kajian In Vivo Pada Tikus Sprague Dawley)

Ananto Ali Alhasyimi

Abstract


Luka pada gingiva sering terjadi baik disengaja maupun tidak disengaja. Luka adalah rusaknya kesatuan atau komponen jaringan. Penyembuhan luka merupakan reaksi jaringan yang rusak untuk mengembalikan fungsi jaringan tersebut. Salah satu proses yang terlibat dalam penyembuhan luka adalah re-epitelisasi. Sage (Salvia officinalis L.) merupakan tanaman yang berpotensi untuk penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak daun sage konsentrasi 50% secara topikal terhadap reepitelisasi pada proses penyembuhan luka gingiva labial tikus Sprague dawley. Dua puluh empat ekor tikus Sprague dawley dibagi dalam 2 kelompok, perlakuan dan kontrol. Perlukaan pada gingiva labial tikus dibuat dengan menggunakan punch biopsy diameter 2,5 mm. Luka pada kelompok perlakuan diberi ekstrak daun sage konsentrasi 50% dan pada kelompok kontrol diaplikasikan iod gliserin 2 kali sehari selama 1 menit secara topikal. Tiga ekor tikus dari masing-masing kelompok dikorbankan pada 1, 3, 5 dan 7 hari setelah perlukaan. Jaringan luka diambil, diproses secara histologis dan dilakukan pengecatan dengan menggunakan metode Hematoksilin Eosin (HE). Pengukuran ketebalan jaringan epitel gingiva dilakukan menggunakan mikrometer okuler digital. Data ketebalan epitel dianalisis menggunakan paired samples ttest. Hasil pengukuran ketebalan jaringan epitel gingiva dengan paired samples t-test menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada 3, 5 dan 7 hari setelah perlukaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun sage konsentrasi 50% dapat menginduksi re-epitelisasi pada proses penyembuhan luka gingiva labial tikus Sprague dawley serta lebih efektif dibandingkan iod gliserin.


Keywords


Luka; Penyembuhan Luka; Sage; Re-epitelisasi

Full Text:

PDF

References


Bartold PM, Walsh LJ, Narayanan, AS. Moleculer and Cell Biology of the Gingiva, Periodontology 2000, 2000. 24: 28-55.

de la Torre JI. Wound Healing, Chronic Wound, 2006. http://www.emedicine.com/plastic.htm, 08/01/2016.

Komarcevic A. The modern approach to wound treatment, Med Pregl, 2000. 53 (7-8): 363-368.

Singer AJ, Clark RAF. Cutaneous Wound Healing, NEJM, 1999. 341(10): 738-746.

Romo T. Wound Healing, Skin, 2008, http://www.emedicine.com/ent/TOPIC13.HTM , 08/01/2016.

Rosidin. Rancang bangun sistem informasi bisnis tanaman obat. 2009. http://www.elibrary. mp.ipb.ac.id /gld.php,08/01/2016.

Dragan TYK, Milena TN, Stephanie VI, Jelena BS, Vlada BV. Extraction of Flavonoids from Garden (Salvia Officinalis L.) and Glutinous (Salvia Glutinosa L.) Sage by Ultrasonic and Classical Maceration, J. Serb. Chem. Soc, 2007. 72 (1) 73–80.

Barnes J, Anderson LA, Phillipson JD. Herbal Medicines, a Guide for Healthcare Professionals, second edition, 2002. Pharmaceutical Press, London, h. 408-411.

British Herbal Medicine Association. Sage Leaf (Salviae officinalis folium). 1996. www.bhma.info/downloads/SalviaMonograph.pdf, 08/01/2016.

Zupko I, Hohmann J, Redei D, Falkay G, Janicsak G, Mathe I. Antioxidant Activity of Leaves of Salvia Species in Enzyme-Dependent and Enzyme-Independent Systems of Lipid Peroxidation and their Phenolic Constituents, Planta Medica, 2001. 67: 366-368 (Abstr.).

Listgarten MA. Similarity of Epithelial Relationship in the Gingiva of Rat and Man, J.Periodontal, 1975. 46(11): 677-680.

Ruslin. Pengaruh Kondisi Diabetes Mellitus terhadap Jumlah Fibroblas Gingiva Tikus Sprague dawley yang Diinduksi Injeksi Streptozotozin, MIKGI. 2003. 5(9): 223.

MacKay D, Miller A. Nutritional Support for Wound Healing, Alternative Medicine Review. 2003. 8(4): 359-373.

Mangajji U. 2010. Sage Herb Nutrition Facts.2010 http://www.nutrition-andyou.com, 08/01/2016.

Stevens A, Lowe JS. Human Histology, second edition, 1996. Mosby Inc, Edinburgh, h. 54-55.

Falanga V. Wound Healing, American Academy of Dermatology. 2008. http://www.aad.org/education/students/woundhealing.htm, 08/01/2016.

Asrofudin, Vitamin A dan Manfaatnya, 2010, http://www.canboz.co.cc/2010/03/vitamin-dan-manfaatnya.html, 08/01/2016.

Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, 2004. Percetakan Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. h. 58-176, 249-254.

Armin SA. Zat Gizi Mikro Zink, dari Aspek Molekuler pada Program Kesehatan Masyarakat, Suplement, 2000. 26(3): 29-35.

Szpaderska AM, Zuckerman JD, DiPietro LA. Differential Injury Responses in Oral Mucosal and Cutaneous Wounds, Journal of Dental Research, 2003. 82(8): 621-626.

Hakkinen L, Uitto J, Lariava H. Cell Biology of Gingival Wound Healing, Periodontology 2000, 2000, 24:127-152.

Deodhar AK, Rana RE. Surgical Physiology of Wound Healing, J Postgard Med, 1997, 43: 52-6.

Puspitawati R. Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Jaringan Lunak Rongga Mulut, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. 2013. 10( Edisi Khusus) : 462-467.

Nanci A. Ten Cate’s Oral Histology, Development, Structure and Function, 2008. 7th Ed, Mosby Elsevier, St Louis, h. 325-332.




DOI: https://doi.org/10.33854/JBDjbd.35

DOI (PDF): https://doi.org/10.33854/jbd.v3i1.35.g24

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah