UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia Mahagoni (L.) Jacq) SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus)

Muhammad Fadhil, Eka Desnita, Dewi Elianora

Abstract


Demam atau pireksia merupakan gejala dari suatu penyakit. Penyakit infeksi seperti demam berdarah, tifus, malaria, peradangan hati, dan penyakit infeksi lain merupakan contoh penyakit yang sering mempunyai gejala demam. Untuk mengurangi dampak negatif ini maka demam perlu diobati dengan antipiretik. Obat yang biasa digunakan adalah parasetamol dan asetosal. Beberapa penelitian tentang parasetamol akhir-akhir ini menemukan bahwa meskipun cukup aman tetapi parasetamol memiliki banyak efek samping. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional masih selalu digunakan karena efek samping yang ditimbulkan obat tradisional relatif kecil, sehingga aman digunakan. Salah satu contohnya adalah biji mahoni (Swietenia Mahagoni (L.). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium seca in vivo untuk mengetahui efektifitas antipiretik ekstrak biji mahoni (Swietenia Mahagoni (L.) terhadap tikus wistar. Analisis statistik menggunakan uji ANOVA dengan nilai p= 0,001<0,05 setelah 3 jam pemberian ekstrak biji mahoni (Swietenia Mahagoni (L.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni (Swietenia Mahagoni (L.) pada dosis 20 mg/200gr BB mampu memberikan efektifitas antipiretik yang optimum dibandingkan kontrol positif.

Keywords


Demam; Biji mahoni; Antipiretik; Tikus wistar; Swietenia Mahagoni (L.)

Full Text:

PDF

References


Mursito, Bambang. 2002. Ramuan Tradisional untuk Penyakit Malaria. Jakarta; Penebar Swadaya. Hal: 64-65.

Wijayakusuma H. 2001. Penyembuhan dengan Bawang Putih dan Bawang Merah. Jakarta: Penerbit Melania Popular. Hal: 3-19.

Saumantera, 2004, Current Clinical Strategies Pediatrics., diakses tanggal 19 April 2015. http://www.cespublishing.com/ccs

Susanty D. Winata . 2003. Cara Bijak Menggunakan Obat Herbal . Meditek Majalah Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran Krida Wacana ,. Vol 11, No 29, Agustus-Desember 2003. Jakarta : FK Ukrida

Lestari Handayani, 2001. Pemanfaatan Obat Tradisional dalam Menangani Masalah Kesehatan. Majalah Kedokteran Indonesi, Vol. 51, no.4, Hal: 139.

Arifianto dan Hariadi N.I, 2007, Demam, diakses tanggal 19 April 2015, http://wwwsehatgroup.web.id

Dalimartha, S. 2006. Biji Mahoni (Swietenia Mahagoni Jacq). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Vol 2. Jakarta : Trubus Agriwidya Hal, 131-134

Santoso, Singgih. (2004). Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11.5. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Guyton, M., D.& John E Hall, 1996. Suhu Tubuh, Pengaturan Suhu dan Demam, Text Book of Medical Physiologi . Terjemahan oleh dr. Irawati Setiawan. Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Edisi 9, hal: 1141-1155.

Sherwood, L., 2001. Keseimbangan Energi dan Pengaturan Suhu. Dalam: Santoso, B.I., Editor. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi Keempat. Jakarta: EGC, 596-607.

Robinson, T., 1991, Kandungan Organik Tumbuhan Obat Tinggi, Diterjemahkan oleh kosasih Padmawinata 191 – 193, ITB, Bandung

Freddy I.W. 2007. “ Analgesik, antipiretik, Anti Inflamasi Non Steroid dan Obat Pirai”. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta : Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pp : 209-217

Lusiana, Darsono (2002). Diagnosis dan Terapi Intoksikasi Salisilat dan Parasemol. Bandung ; Universitas Kristen Maranatha




DOI: https://doi.org/10.33854/JBDjbd.106

DOI (PDF): https://doi.org/10.33854/jbd.v4i2.106.g76

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah